Instagram: Ubermoon

Friday, July 13, 2012

Sehari di Bangkok..

Sampai di Bangkok sudah hampir tengah malam. Langsung menuju ke loket taksi berargo (tau darimana dek taksi berargo ada di sini? *lambai2 laptop* Interneeeetttt... :p) dan ngantri. Petugas di Bangkok lebih tidak ramah dibanding di Phuket. Ya mungkin karena kota besar ya, jadi dia juga uda kecapean melayani calon penumpang yang lebih banyak dibanding Phuket. Saya nunjukkin alamat hotel tempat kami akan menginap dan memperlihatkan tulisan Thailandnya pun dia cuek aja gitu, cuma bilang "Sukhumvit.. Sukhumvit.. Ya ya ya..". Pffft... -_____-

Masuk taksi bersama bapak supir, dan dia jalan teruuuusss.. teruuuusss.. masuk toll.. keluar lalu masuk jalan iniiii.... jalan ituuuu.. Rauwisuwis.. Hihihi. Kemudian sampailah kami di jalan yang panjang dan dia bilang "Sukhumvit Sukhumvit.. uhfwechpwichwkcjhpi.." Nah itu maksudnya, lanjutannya, selain 'Sukhumvit' itu, saya ga ngerti dia ngomong apa. Hihihi. Saya pelan-pelan bilang, "It's near Asok BTS station, Sir.. Soi twenty one.. Close to Soi Cowboy.." Trus dia jawab, "Aaa.. Yayaya.. Twenty One ya.. Yayaya.." *ini apaan sik yayaya muluk* *pentung pak supir*

Saya ngurutin sendiri soi-soinya dan sampai di soi 19 (yang selanjutnya adalah soi 21), saya minta dia belok kiri dan tadaaaa.. Di situlah hotel kami berada.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Selesai urusan di hotel, kami keluar cari makan. Dan jreng, saya baru sadar bener yang dikatakan di buku (yang saya baca setelah saya book hotel ini.. -____-), bahwa daerah Sukhumvit yang deket Nana (Asok ini satu stesyen sesudah Nana) itu daerah yang full kehidupan malam, beberapa wisatawan Asia sangat menghindari daerah ini karena tingkat digodainnya tinggi banget, pernah ada yang cerita, digodainnya sampe dicolek-colek gitu. I'm not worry about me. Saya bukan tipe yang ragu teriak dan bandem orang yang nyolek saya, apalagi saya tahu, di Thailand, tourist policenya sangat disegani. Saya bisa foto orang yang nyolek saya, lapor ke tourist police and the day after, foto orang itu akan nangkring di koran setempat. AHA!! Nyaho siah!! Saya tahu tentang ini darimana?? APA?? *lambai2 laptop* Interneeeettt.. :)))) Yang saya takut ga nyaman justru bujendral. Jadi saya sebenarnya sedikit merasa bersalah karena book hotel di wilayah seperti ini. :( *tapi kemudian bahagia pas bujendral bilang hotelnya pas dan lokasinya sangat strategis... awww... bahagiaaaa*


 Besoknya kami mulailah petualangan di Bangkok. Seperti kebiasaan saya, naiknya ya naik angkutan umum. Saya kira bujendral juga uda biasa (karena beliau sudah 3kali ke Bangkok), eternyata bujendral belum pernah naik BTS di Bangkok. HLAH... *tepokjidat*. Saya lupa, bujendral kalau jalan2 kan sama tour, kalau ga sama tour ya pasti ada orang lokal kepercayaan sang pengundang yang menemani, dan naik mobil/taksi, jadi ya belom pernah. Jadilah kami cuss naik BTS.

Funny number one is, pas di station Saphan Taksin, card kami ga bisa keluar. Dua kali dicoba ga bisa. Datanglah itu petugas. Keadaan station sepi karena kami tadi sempat foto-foto dulu sebelum keluar sementara orang-orang uda keluar duluan. Sang petugas kemudian meminta uang 30baht ke kami. Saya masih berpikir, okeeee, apa yang salah ya? Abis dikasih 30baht, dia kasi kartu lain dan jreng, kami keluar. Sampe di luar saya ngakak!! Jadi saya kan pindah kereta di Siam, nah tadi itu saya cuma melihat harga sampe Siam, bukan sampai Saphan Taksin. Ya pantes ajaaaa cardnya ga bisa dipake di Saphan Taksiiiin. Buahahahaha. *tepokpantatBulan* Kata bujendral, "Untung statiun sepi dek, malu ati banget kalau tadi kurang, ga bisa keluar.." Bahahaha... Maap ya maaaah.. Hihihi..


Lalu kami mau naik boat sampe ke Wat Pho, nah pas turun itu ada bapak2 yang teriak, "Bow dayrek to Wat Bho, Gwen Pewes.. Come on come ooon..", saya bengong, mencoba mencerna. Dia ngomong hal yang sama berulang-ulang sampe kemudian saya sadar, ooooh, maksudnya direct boat to Wat Pho and Grand Palace. Jiaaaah.. Hihihi.. Baiklah, 100baht,  naiklah kami. Sampe di boat saya sempet mikir, kok  mahal ya 100baht (walaupun kalau dirupiahkan si ya 30.500, untuk perjalanan sejauh itu, worthed), tapi saya pikir yaaaa karena direct boat kali ya. Kami menikmati Wat Pho kemudian mengitari Grand Palace sambil  menggeh2 ngikik karena tiap ketemu gerbang dan kami mau masuk, petugas selalu mengangsurkan tangan menunjukkan gerbang selanjutnya. HLAH, rauwis-uwis (eh, btw, Iko Uwais mau main film garapannya Keanu Reeves loooh... *lost focus*). We literally went around half of the palace till (finally) get in at the right gate.. Masuk sebentar lihat2 lalu cuss, mau ke Wat Arun.


Perut kerucukan, tapi menemukan tempat makan di Bangkok yang halal bagi bujendral susahnya alamakjan. Tempat manapun yang juga menjual pork langsung dicoret. We ended up eatiiiingg: Pisang Goreng!! Hyeuk marih. Hahaha. Eh pisang gorengnya enyak loh.. Eh apa karena lagi laper ya? Hihihi..

Lalu berjalan lagi berjalan lagi (ditolak sama satu pier dan diacu ke pier lain..hiks), rauwisuwis sampe balik ke pier yang awal. Dodol. Tau gitu tadi lewat jalan pertama, ga muter2 lagi. -_____-. Mana di Bangkok ini, jarang orang bisa Bahasa Inggris. Anak sekolah jangan diharapkan deh. Yang ada pas saya baru bilang, "Scuse me, ...", mereka uda melipir menjauh aja loh. *tepokjidat*

Nyebrang ke Wat Arun 3baht saja. Bujendral sudah lelah jadi ga mau ikut masuk. Duduk di tamannya aja sambil minum dan liat-liat peta. Udaranya lembab. Hujan rintik, lalu panas. Lalu hujan lagi. Jadinya badan pliket dan jadi gerah banget. Energi terkuras. Saya masuk Wat Arun juga cuma sebentar. Dibanding Wat Arun, saya masih lebih menikmati Wat Pho si. Hehehe. Wat Arunnya kurang berwarna. Kikiki. *peace*


Selesai dari Wat Arun, kami mau balik ke hotel. Dan funny number two dimulai. Kali ini naik Chao Praya Tourist Cruise. Kata orang di pier, per orang 50baht. Okeh. Hap, naik, duduk.

"Lediy and jintimen. Wi a naw kam tu auw pi stop." *bengong sebentar mikir, ini MCnya (seorang ladyboy btw) ngomong apa ya? Oooooh, ladies and gentleman, we are now come to our fifth stooopp... Setelah beberapa stop, sampailah kami di Saphan Taksin lagi. Lalu turun, dan jalan, dan kemudian bingung. Eh loh kok tadi ga ditarik uang? Laaaah, kami ga bayaaaarrr.. Eh salah, ralat, harusnya: Laaaaah, kami ga ditagih tikeeeet... *beda makna: bukan salah kami lho, kami ga ditagih bayaaar..yakan yakan yakan*. Hihihi.

Balik hotel sebentar lalu cuss jalan lagi. Kali ini menyambangi Mah Boon Krong a.k.a MBK. Abis pas kesana Chatuchaknya uda tutup, jadi ke MBK ajah. Sampe MBK saya terbengong-bengong. BUSET itu koleksi terakhirnya Dolce and Gabbana yang silkscarf ada lengkap disanaaaah.. Se-sepatu-sepatunya!! GILAK!! Beneran saya bengong. Mutar muter mutar muter, semua harganya masuk akal,barang2nya bagus2.. Aaaaa.. Pengen raup!! Deswai banyak seller Indonesia yang ambil barang dari sana ya. Murah dan kualitasnya oke. Huaaaa..

Oh but as usual, saya mah emang bukan traveller pembelanja si ya. Jadi ya ga belanja apa2 jg di sana. Hahaha. *lalu dicemooh banyak org* :))))

Ya demikian lah sekelebat (sekelebaaaaaaaat.. panjang begini sik Lan) tentang Bangkok. Udah ah satu post aja. Bulan depan juga kesini lagi. Hahaha.



Senyum dulu ah.. :)

2 comments:

  1. Replies
    1. Ini di Wellness Residence..

      Kali kedua ke Bangkok menginap di Himalayan Residence. :)

      Delete